Tuesday, July 22, 2008

Masturbasi Wanita

Masturbasi memberi wanita kesempatan untuk menjelajahi tubuh mereka sementara pada saat yang sama memberikan mereka tingkat kebebasan seksual yang tinggi. Hal Ini mengizinkan wanita untuk mengalami kesenangan seksual tanpa tergantung pada pasangan, dan melepaskan ketegangan seksual saat mereka merasa perlu. masturbasi bisa memberikan kekuasaan pada wanita. masturbasi adalah alat belajar yang hebat, yang mengajarkan kepada wanita tentang tubuh mereka, bagaimana tubuh merespon rangsangan seksual. Bagi banyak wanita normal dan sehat, masturbasi adalah hal yang utama bagi mereka atau yang berarti pengalaman orgasme. Banyak wanita mengalami orgasme yang paling hebat selama masturbasi. masturbasi adalah keahlian wanita yang pertama dan yang paling penting yang seharusnya dipelajari sebagai kunci untuk menikmati aktifitas seksual dalam bentuk yang lain. Secara ideal keahlian ini dipelajari sebelum usia 5 tahun, tetapi sejauh ini seringkali tidak dipelajari sampai wanita berada di usia belasan atau mendekati usia 20 tahun.


wanita dan gadis-gadis masturbasi dalam daftar berbagai cara yang tidak ada habisnya. Metode yang umum adalah, mengusap klitoris dengan tangan dan jari-jari, menggesek vulva dengan bantal, alas tempat tidur, binatang-binatang sumpalan/boneka dan perabotan, semprotan air, vibrator dan dildo. Vagina kelihatan memainkan peranan yang terbatas dalam praktek masturbasiwanita, tetapi memasukkan sesuatu ke dalam vagina sangat jarang atau tidak biasa. Beberapa wanita melakukan rangsangan pada anus dan atau puting di samping rangsangan pada kelentit.


Penting untuk dimengerti bahwa tidak ada cara yang “tepat” atau “pasti” untuk masturbasi. Beberapa wanita merasa mereka seharusnya dapat masturbasi sampai orgasme dengan menggunakan metode yang berbeda atau yang lebih tepat karena mereka mendengar wanita lain melakukannya dengan cara itu. Penting untuk diingat bahwa anatomi setiap wanita adalah sedikit berbeda dan psikologinya membuat banyak perbedaan. Ini menyebabkan wanita masturbasi dengan cara berbeda, bahkan jika mereka menggunakan tehnik dasar yang sama. Sementara beberapa wanita bisa masturbasi sampai orgasme menggunakan beberapa tehnik berbeda, sementara wanita lainnya mendapati diri mereka dapat mencapai orgasme hanya saat mereka menggunakan metode yang sama setiap waktu. Tidak ada yang salah dengan hal ini. Sebagian karena kondisi dan sebagian karena perbedaan dalam tubuh wanita, mempelajari tehnik-tehnik baru bisa menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin. Jika anda orgasme dengan tehnik masturbasianda yang terbaru, jangan ragu untuk bereksperimen, tetapi jangan merasa anda harus mencapai orgasme dengan cara yang lain. Ingat, masturbasi seharusnya menyenangkan dan dapat dinikmati, bagaimanapun cara anda melakukannya.


Ada banyak wanita yang masturbasi untuk alasan yang salah, yang menyebabkan mereka tidak masturbasi sesering yang mereka bisa, perlu atau akan lakukan.


Wanita seringkali menggunakan kata "perlu" untuk menjelaskan kebiasaan masturbasi mereka. Beberapa wanita mengatakan "saya perlu masturbasi setiap minggu" atau "saya perlu masturbasi setiap hari". Dengan mengatakan "perlu" untuk masturbasi mereka tanpa disadari mencoba membenarkan frekuensi masturbasimereka. Jika mereka tidak harus melakukannya, mereka tidak akan melakukannya, setidaknya tidak sering. Mereka menyatakan secara tidak langsung bahwa mereka tidak mempunyai pilihan. Seorang wanita yang merasa nyaman masturbasi, mungkin lebih suka mengatakan, "saya menikmati masturbasi setiap hari" atau "saya masturbasi sekali seminggu."


Wanita lain mengatakan ,"saya hanya perlu masturbasi sekali sebulan" atau " aku tidak perlu sering masturbasi". Wanita-wanita ini tanpa disadari mengatakan bahwa saat mereka lebih senang tidak masturbasi sama sekali, mereka kadang-kadang melakukannya sebagai usaha terakhir. Seorang wanita yang merasa nyaman dengan masturbasi akan tidak menghindari mastrubasi. Dia tidak akan masturbasi untuk waktu yang lama dimana dia betul-betul merasa harus atau menjadi gila dengan frustrasi seksual. Dengan menggunakan kata “perlu” untuk menjelaskan kebiasaan masturbasi mereka, wanita-wanita ini sedang mengatakan bahwa mereka merasa masturbasi adalah tidak pantas, bahkan dengan pikiran bahwa mereka mungkin sering masturbasi.


Meskipun telah terjadi revolusi seksual, masturbasi wanita adalah masih tetap sesuatu yang tabu. Meskipun lagu-lagu populer, film-film dan acara televisi membuat pernyataan tentang masturbasi wanita, atau penggunaan vibrator, ini bukan topik diskusi yang umum. Madonna memegang alat kelaminnya di atas pentas terlihat lebih sebagai sebuah tontonan aksi seksual normal di depan umum. Menurut pengalaman saya, pria dan wanita mungkin lebih memperhatikan pernyataan laki-laki dan pria yang melakukan masturbasi daripada gadis-gadis dan wanita. Hal ini diakibatkan karena kurangnya kata populer untuk menjelaskan masturbasi wanita. Istilah diberikan bahwa pria dan laki-laki masturbasi, akan tetapi untuk gadis-gadis dan wanita, meskipun ini secara umum diterima bahwa tidak ada masalah jika mereka melakukannya, mereka tidak diharapkan demikian. Jika seorang wanita tidak tahu bahwa kawan sebayanya masturbasi dan bahwa mereka mengira dia melakukannya, dia mungkin kurang senang melakukannya, atau jika dia lakukan hal itu, dia akan merasa bersalah telah melakukannya. Bahkan jika hal ini diterima untuk melakukan sesuatu, orang mungkin akan kurang untuk melakukannya jika mereka tidak tahu kalau teman sebaya mereka melakukannya. Karena wanita tidak membicarakan hal ini secara umum,dianggap bahwa mereka tidak melakukan mastrubasi.

Masih ada pandangan masyarakat yang sangat negatif yang diberikan pada seorang wanita yang menjadi “wanita lajang”. Sebagian besar wanita yang saya tahu menolak untuk pergi ke acara sosial seorang diri. Seberapa sering anda melihat seorang wanita sendirian di restoran, bioskop, atau di teater, dibandingkan dengan seorang pria sendirian ? Wajar saja menjadi lajang, tetapi setiap orang akan lebih senang melihat anda dengan seorang pasangan. Masyarakat sosial lebih menerima pria lajang tetapi kurang dapat menerima wanita lajang. Di samping itu, jika seorang wanita mempunyai pasangan, sebagian besar orang merasa bahwa tidak ada alasan baginya untuk masturbasi karena pasangannya dapat memberikan seluruh kebutuhan seksualnya. Karena hanya ada sedikit wanita lajang, dan hanya wanita lajang yang perlu masturbasi, tidak ada banyak wanita yang masturbasi. Meskipun hal ini hampir tidak benar, juga menggambarkan alasan di balik mengapa beberapa wanita tidak masturbasi. Mereka tidak melakukannya karena jika mereka memiliki pasangan, mereka tidak merasa harus melakukannya, atau jika mereka lajang, masturbasi akan memperkuat status lajang mereka. Jika mereka bukan lajang, mereka tidak harus masturbasi. Jadi, sebagai pengganti masturbasi, mereka pergi mencari pasangan. Hal ini menyebabkan banyak kelompok yang tidak bahagia dan wanita yang tidak puas secara seksual.


Sejak masturbasi dipandang sebagai sebuah aktifitas "tunggal", beberapa wanita dengan pasangan tidak merasa hal ini pantas bagi mereka. Masturbasi saat anda memiliki pasangan adalah dipandang oleh beberapa orang sebagai bentuk perzinahan. Ditambah juga jika anda memiliki pasangan, dipercaya bahwa aktifitas seksual anda dengan dia seharusnya memenuhi semua kebutuhan seksual anda. Sementara yang ideal, dalam hidup yang nyata, banyak kebutuhan seksual wanita tidak terpenuhi secara penuh oleh pasangan mereka, tidak peduli betapa dia adalah pasangan yang baik dan sangat mencintai dirinya. Bagi wanita dengan pasangan, penting bahwa mereka mengerti bahwa ini normal bagi mereka untuk melakukan masturbasi, dan mereka seharusnya melakukan itu tanpa perasaan bersalah.


Bagi kebanyakan orang, jika tidak sebagian besar wanita, frekuensi dimana mereka masturbasi seharusnya tidak berubah saat mereka beralih dari lajang ke memiliki pasangan seksual. Beberapa wanita menemukan bahwa mereka masturbasi lebih sering saat mereka memiliki pasangan, karena memiliki pasangan membuat mereka merasa lebih seksual, dan meningkatkan gairah dan kesenangan seks mereka. Masturbasi bukan hanya aktifitas seksual yang dilakukan saat anda sendirian. Tetapi juga sebuah sarana untuk berbagi kesenangan dengan pasangan anda. Nampaknya ada banyak orang yang senang menonton pasangan mereka memberikan dirinya sendiri kesenangan, dan memperoleh kesenangan yang lebih dengan berbagi aktifitas ini dengan mereka. Sementara kita mungkin menginginkan sebaliknya, sejak wanita mengenali tubuh mereka dengan sangat baik, mereka menjadi yang paling ahli dalam memberikan diri mereka sendiri kesenangan seksual dan orgasme. Ini mengapa sejumlah besar persentase wanita telah menemukan bahwa mereka harus masturbasi selama berhubungan seks lewat vagina jika ingin mencapai orgasme. Untuk beberapa wanita, masturbasi diperlukan sama seperti bagian dari ciuman dan hubungan seks dengan pasangan seks. Itu mengapa wanita yang memiliki pasangan seks dapat masturbasi sesering mungkin, jika tidak lebih sering, sama seperti saat mereka masih lajang.


Ada waktu dalam semua hubungan saat dimana pasangan anda tidak ada untuk melakukan seks ketika anda menginginkannya, bahkan ketika mereka tidur disamping anda. Pasangan sering memiliki tingkat pengalaman seks yang berbeda-beda, dan harapan yang berkenaan dengan hubungan intim secara fisik. Ini mengapa wanita sering kali masturbasi secara sembunyi-sembunyi di dalam kamar mandi, atau masturbasi secara diam-diam di pagi buta sementara pasangannya terbaring tidur disamping mereka. Melakukan masturbasi saat anda memiliki pasangan adalah normal dan seorang wanita seharusnya tidak merasa malu karena telah melakukan hal tersebut, sebagian besar wanita mungkin telah melakukannya pada waktu-waktu dalam hubungan mereka. Terkadang ini diperlukan. Keinginan untuk melakukan masturbasi dan kesenangan seksual yang dilakukan karena anda memiliki pasangan yang menyakitkan anda dan hubungan anda membuat anda akan pelan-pelan mulai menyalahkan mereka untuk frustasi seksual yang anda alami. Ketika frustasi seksual anda berkembang, berpengaruh juga terhadap hubungan tersebut. Sebuah perselingkuhan atau perceraian mungkin akan segera terjadi.


Meskipun hal ini sangat tidak benar, sebagian orang-orang percaya bahwa wanita kurang seksual daripada pria. Kami dituntun untuk percaya bahwa wanita berpikir tentang seks jauh lebih kurang sering daripada pria. Masyarakat menciptakan wanita terbuang, yang terbuka secara seksual. Ini menyebabkan wanita percaya mereka seharusnya tidak mempunyai perasaan dan hasrat seksual yang besar. Sayangnya, banyak wanita merasa malu untuk mengakui mereka menjadi terangsang. Hal ini menyebabkan wanita menjadi lebih tertutup dan mengingkari perasaan dan hasrat seksualnya sendiri. Sementara itu hasrat wanita terhadap seks dapat berubah seiring dengan waktu sebagai akibat dari pengaruh hormon, mereka sama seksualnya dengan pria. Jika seorang wanita menerima bahwa dia sebenarnya sama seksualnya dengan pria, dia mungkin lebih merasa nyaman dengan hasratnya untuk melakukan mastrubasi.


Meskipun wanita adalah makhluk yang sangat seksual, hasrat seksual seharusnya tidak menjadi motivasi utama bagi mereka untuk mastrubasi. Alasan utama wanita masturbasi seharusnya karena rasanya yang enak. Wanita dengan pengalaman seks yang kuat mungkin sering melakukan masturbasi, tetapi mereka melakukannya karena rasanya nyaman, bukan karena tergerak untuk melakukannya. Jika rasanya tidak enak, mungkin mereka tidak akan melakukannya, bagaimanapun terangsangnya mereka. Seorang wanita seharusnya tidak melakukan masturbasi hanya karena tidak memiliki banyak pengalaman seks. Jika anda tidak memiliki gairah untuk pasangan seks, anda seharusnya masih dapat memberikan diri anda sendiri kesenangan. Kenyataan bahwa gadis remaja melakukan mastrubasi, membuktikan bahwa dorongan seks yang disebabkan secara hormon bukanlah alasan satu-satunya. Gadis-gadis muda melakukannya bukan karena alasan lain selain karena rasanya yang enak. Karena hal tersebut memberikan rasa enak, tidak ada alasan mengharapkan wanita untuk tidak melakukannya. Tidak ada yang salah dengan wanita yang memberikan dirinya sendiri kesenangan setiap hari, atau kurang sering jika dia begitu berhasrat. Agar masturbasi dapat menyenangkan, tidak harus diakhiri dengan orgasme. Masturbasi mungkin tidak melibatkan hal lain selain menempatkan tangan anda di vulva anda saat anda akan tidur pada malam hari, karena rasanya enak.


Saya tidak ingin orang-orang mendapat kesan didasarkan atas pernyataan-pernyataan di atas bahwa semua wanita mempunyai pandangan negatif terhadap masturbasi, atau bahwa semua wanita perlu masturbasi lebih sering. Wanita memperlihatkan tingkah laku yang sangat positif terhadap masturbasi yang makin meningkat. 80% sampai dengan 90% dari wanita muda melakukannya setidaknya kadang-kadang. Jika diberikan kesempatan, wanita akan sering mendiskusikan kebiasaan masturbasi mereka dengan bangga, tanpa adanya rasa bersalah. Ini terlihat bahwa lebih banyak gadis-gadis muda diperbolehkan masturbasi oleh orang tua mereka, ini mengakibatkan meningkatnya sejumlah wanita dewasa yang menemukan bahwa masturbasi sangat normal seperti bernafas. Di samping itu, saya melihat laporan ibu-ibu yang tidak dapat menahan kebanggaan mereka melihat anak perempuan mereka belajar masturbasi pada usia muda. Kebiasaan positif ini di transfer ke anak perempuan mereka. Pernyataan-pernyataan ini dimaksudkan hanya untuk membantu wanita-wanita agar merasa lebih baik tentang mastrubasi, tidak untuk membuat mereka merasa bahwa mereka masturbasi untuk merasa bahagia, atau bahwa mereka perlu masturbasi setiap hari untuk mendapat keuntungan darinya. Saya hanya ingin wanita melihat masturbasi sebagai hal yang normal, tanpa menghiraukan apakah mereka masturbasi, karena kawan-kawan sebaya mereka, saudara-saudara kandung, dan anak-anak perempuan, mungkin lebih banyak melakukannya.