Saturday, July 5, 2008

Demam Sudoku - puzzle yang popular abad ini

Sudoku (atau ada pula yang menulisnya Su Doku) adalah sebuah puzzle yang didasarkan pada konsep Latin Square. Latin Square sendiri diperkenalkan pada tahun 1783 oleh Leonhard Euler, seorang ahli matematik dari Swiss.


Papan Sudoku dibina dari sembilan buah kotak berukuran 3×3 (kita sebut saja blok) yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan kotak besar berukuran 9×9. Beberapa kotak sudah diisi sebagai petunjuk awal dan tugas pemain adalah melengkapi angka-angka pada kotak yang lain sehingga keseluruhan papan permainan terisi secara lengkap. Tentu saja permainan ini ada aturannya, tetapi amatlah sederhana: kotak-kotak pada setiap baris, kolom, dan blok harus berisi sebuah angka yang unik dari 1 hingga 9. Angka-angka ini sebenarnya tidak memiliki hubungan aritmetis satu sama lain. Anda boleh menggantinya dengan 9 huruf, lambang, bahkan warna yang berbeza.

Di bawah ini menunjukkan 2 set satu permainan Sudoku 9 x 9 yang belum diselesaikan lagi. Semakin mahir anda, semakin cepat anda dapat menyelesaikan permainan ini.


BELAJAR BERMAIN SUDOKU


Sudoku adalah permainan baru yang paling popular di seluruh dunia hari ini. Walaupun permainan ini kelihatan bermain dengan nombor-nombor 1 hingga 9, tetapi untuk bermain Sudoku, anda tidak perlu menjadi seorang yang bijak dalam ilmu matematik.

Anda hanya perlu menyusun nombor-nombor dari 1 hingga 9 dalam mana-mana baris (melintang) atau kolumn (menegak) dan setiap nombor hanya boleh digunakan sekali sahaja samada dalam satu baris atau satu kolumn atau satu zon (iaitu petak 3 x 3).


Di bawah ini adalah contoh permainan Sudoku yang telah dapat diselesaikan dengan baik

Berikut adalah cara-cara bermain Sudoku :



(Klik pada imej untuk zoom)















Jika anda mengira bahwa puzzle ini berasal dari Negeri Matahari Terbit, anda salah. Nama puzzle ini memang berbahasa Jepun, tetapi asalnya bukanlah dari sana. Permainan ini tadinya bernama Number Place dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1979 dalam sebuah majalah khusus puzzle, Dell Puzzle Magazines, di Manhattan, New York, dan terus berlangsung sampai sekarang. Adalah Howard Garns, seorang mantan arkitek, meninggal tahun 1989, yang paling “dicurigai” sebagai orang yang menciptakan permainan ini ketika dia berusia 74 tahun.

Tahun 1984 Nikoli, sebuah perusahaan penerbitan, membawa permainan ini ke Jepun dan menerbitkannya di sebuah media cetak khusus puzzle miliknya, Monthly Nikolist. Mereka menamakannya Suuji Wa Dokushin Ni Kagiru, disingkat Sudoku dan mematenkan kata ini. Media lain pun kemudian menerbitkan permainan ini dengan nama aslinya, Number Place. Mulai saat itulah permainan ini menjadi popular di Jepun. Lebih dari 600,000 majalah tentang Sudoku terjual di Jepun setiap bulan. Lucunya, mereka lebih senang menyebutnya Number Place, sementara orang di luar Jepun menamakannya Sudoku.

Dari Jepun, puzzle ini kemudian “ditemukan” oleh Wayne Gould, seorang pesara hakim berasal dari Matamata, ketika dia pada tahun 1997 berbelanja di sebuah kedai buku di Tokyo. Gambar kotak-kotak berisi angka itu langsung menarik perhatiannya dan dia pun menjadi penagih berat permainan ini. Dia pun kemudian — selama lebih dari 6 tahun—menulis sebuah program komputer agar soal permainan ini bisa dibangun secara lebih cepat. Gould lalu menawarkannya pada The Times, Inggris, yang kemudian menerbitkannya pada akhir tahun 2004 dengan nama Su Doku. Sampai saat ini, Times menerbitkan Su Doku setiap hari, menggunakan program buatan Gould ini. Gould pun kemudian menjual puzzle ini di tempatnya. Dia mensasarkan penghasilan satu juta dollar untuk tahun ini dari penjualan perangkat permulaan dan royalti buku-bukunya.

Sudoku menjadi begitu popular di England ketika The Daily Telegraph memperkenalkannya pada pembacanya pada bulan Februari 2005. Media lain pun kemudian mengikuti dengan menyediakan permainan ini di edisinya masing-masing. Pertengahan Mei 2005 adalah awal demam Sudoku. Segala hal tentang Sudoku menjadi ladang wang : pemuatan di koran harian, penerbitan buku, penerbitan majalah, pertunjukkan televisyen, siaran radio, pelayanan langganan email, dan penyediaan layanan di telepon bimbit. Khusus untuk buku, News & Star mencatat bahwa 6 dari 10 buku nonfiksi yang paling laris saat ini adalah buku tentang Sudoku. Hal ini cukup membuat J.K. Rowling, penulis serial Harry Potter, diberitakan bimbang akan kelancaran penjualan buku-bukunya. Dari Inggris, Sudoku kemudian menyebar di daratan Eropah, dari Prancis sampai Slovakia, lalu menular pula ke Australia dan Amerika. Variasi Sudoku pun kemudian dibuat.

Menjalarnya demam Sudoku ke seluruh dunia dimungkinkan kerana untuk menyelesaikan permainan ini tidak diperlukan pengetahuan umum, kepandaian atas bahasa tertentu, juga kemampuan matematika. Anda hanya memerlukan kecermatan, kesabaran, dan logik.

Bagaimana di negara kita ? Apakah penyakit demam Sudoku, yang disebut-sebut sebagai demam puzzle yang paling cepat menyebar di seluruh dunia, juga akan hinggap di sini? Saya menemui beberapa edisi buku Sudoku di kedai buku, tapi tidak tahu apakah buku ini termasuk laris atau tidak.

No comments: